Kamis, 26 April 2012
LAPORAN
TETAP
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
Nama : Pantun david mangatas lumban gaol
Tanggal : 20 April 2012
Nim : 05111007082 Asisten : 1.Amelia Feryana
Kelas : D
2.Jerry Pebryansyah
Judul : Taman Mikroba 3.Hendri Candro M
4.Angga Pratama
5.Desinta
Veronika
6.Okky
Sanjaya
7.Iga S
Sofita
8.Indah Wahyuni
I. Tujuan
Untuk mempelajari dan mengamati
mikroorganisme yang umum terdapat pada beberapa media baik secara makroskopis
ataupun secara mikroskopis. Selanjutnya juga untuk mencoba menggolongkan
masing-masing jasad yang berhasil diamati dalam percobaan.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A,HASIL
Alat dan Bahan
1. Bayam
2. Roti
yang telah rusak (berjamur)
3. Kangkung
4. Kacang
hijau
5. Pisang
ambon
6. Plastic
7. Label
8. Wadah
tempat media
Cara Kerja
Praktikum
1. Berilah
label pada wadah dengan angka 1, 2, 3, 4, 5
2. Masukkanlah
media kedalam wadah dengan perlakuan masing-masing adalah sebagai berikut:
· Mangkok I, masukkan pisang ambon dengan
keadaan masih memiliki kulit, kemudian tusuk-tusuk lah pisang tersebut dengan
benda tajam.
· Mangkok II, masukkan bayam dengan
keadaan dipotong-potong kecil, kemudian berilah air sedikit.
· Mangkok III, masukkan kangkung dengan
keadaan yang sama dengan bayam yaitu dipotong-potong kecil, kemudian berilah
air sedikit.
· Mangkok IV, masukkan biji-biji kacang
hijau dengan keadaan normal, kemudian berilah sedikit air
· Mangkok V, masukkan roti yang sudah
rusak (berjamur) dengan keadaan dipotong-potong kecil.
3. Selanjutnya
tutup lah wadah dengan menggunakan plastik perekat dengan keadaan tertutupi
sepenuhnya.
4. Kemudian
simpanlah media pada tempat yang tepat.
5. Lakukan
penelitian setiap hari selama 3 hari.
Skema Kerja
Hari/tanggal
|
Objek
|
Perlakuan
|
Warna Koloni
|
Jenis Koloni
|
Keterangan
|
senin,
13 april 2012
|
bayam
|
dipotong
|
hijau |
-
|
|
pisang
|
ditusuk
|
hitam, coklat |
bakteri
|
|
|
k. hijau
|
dipercik air
|
hijau
|
-
|
|
|
roti busuk
|
dipotong
|
hijau-putih |
jamur
|
|
|
kangkung
|
dipotong |
hijau
|
-
|
|
|
selasa,
14 april 2012
|
bayam
|
dipotong |
hijau
|
-
|
|
pisang
|
ditusuk
|
hitam-coklat
|
bakteri
|
|
|
k. hijau
|
dipercik air
|
hijau |
-
|
|
|
roti busuk
|
dipotong |
hijau-putih
|
jamur
|
|
|
kangkung
|
dipotong | hijau |
-
|
|
|
rabu,
15 april 2012
|
bayam
|
dipotong |
hijau
|
-
|
|
pisang
|
ditusuk |
hitam, coklat
|
bakteri
-
|
|
|
k. hijau | dipercik air | hijau |
-
|
|
|
roti busuk | dipotong |
hijau-putih
|
jamur
|
|
|
kangkung | dipotong | hijau |
-
|
|
B.PEMBAHASAN
Mikroorganisme
atau mikroba adalah organisme
yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme
seringkali bersel tunggal (uniseluler)
maupun bersel banyak (multiseluler) . Namun, beberapa protista
bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies
multisel tidak terlihat mata
telanjang. Virus
juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Melalui
praktikum ini dapat diketahui bahwa ternyata baik melalui udara sedikit pun
mampu masuk kedalam makanan yang dikelola baik itu berupa tanaman maupun
tumbuhan, memiliki mikroba patogen terhadap makanan. Jelas tiap mikroba
memiliki keuntungan serta kerugian bagi mahluk hidup yang hidup disekitarnya. Namun
apabila diteliti secara umum, mikroorganisme baik itu berupa bakteri, virus,
maupun jamur sekalipun memiliki dominansi merugikan bagi mahluk hidup. Selain
itu pertumbuham mikroorganisme dalam bahan pangan juga dapat mengakibatkan
perubahan fisik atau kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan
tersebut tidak layak dikomsumsi. Kejadian ini biasanya terjadi pada pembusukan
bahan pangan. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat
untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab
penyakit. Penyakit menular yang cukup berbahaya seperti tifus, kolera,
disentri, atau tbc, mudah tersebar melalui bahan makanan.
Secara
umum, istilah keracuan makanan yang sering digunakan untuk menyebut
gangguan yang disebabkan oleh mikroorganisme, mencakup gangguan-gangguan yang
diakibatkan termakannya toksin yang dihasilkan organisme-organisme tertentu dan
gangguan-gangguan akibat terinfeksiorganisme penghasil toksin. Toksin-toksin
dapat ditemukan secara alami pada beberapa tumbuhan dan hewan atau suatu produk
metabolit toksik yang dihasilkan suatu metabolisme. Dengan demikian, intoksikasi
pangan adalah gangguan akibat mengkonsumsi toksin dari bakteri yang telah
terbentuk dalam makanan, sedangkan infeksi pangan disebabkan masuknya
bakteri ke dalam tubuh melalui makanan yang telah terkontaminasi dan
sebagai akibat reaksi tubuh terhadap bakteri atau hasil-hasil metabolismenya.
Mikroorganisme disebut sebagai endofit jika
berada dalam tubuh tumbuhan setidaknya satu bagian dari siklus hidupnya,
sehingga mikroorganisme ini tidak hanya numpang lewat atau menyebabkan penyakit
(patogen). Mikroba endofit yang umum ditemukan adalah berupa bakteri dan jamur
namun jamur lebih sering diisolasikan. Beberapa pihak bahkan berspekulasi bahwa
masih dimungkinkan adanya beberapa jenis bakteri endofit lain, seperti ricketsia,
dan archaebacteria. Karena tumbuh dalam jaringan tanaman, dimana tanaman
yang satu tentunya berbeda dengan tanaman lainnya, maka tempat hidup bakteri
sangat unik sifatnya. Bahkan, fisiologi tumbuhan tinggi termasuk yang berasal
dari spesies yang sama akan beda di lingkungan yang berbeda. Karena itu
keanekaragaman bakteri endofit sangatlah tinggi. Berdasarkan pertimbangan
tersebut endofit dapat menjadi sumber berbagai metabolit sekunder baru yang
berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang medis, pertanian, dan industri.
Dapatlah diketahui melalui praktikum taman
mikrobia, bahwa mikroorganisme terdapat dimana saja baik itu berupa media yang
berwujud padat sekalipun maupun cair serta gas. Sehingga tidaklah heran bagi
kita jika terdapat anjuran dokter dimana-mana yang dominan mengenai mikrobayang
terdapat pada makanan yang bersifat sembarang, sebab efek maupun dampak
negatifnya amat berpengaruh pada kesehatan manusia maupun mahluk hidup lainnya.
Bahkan mampu membunuh mahluk hidup apabila memakan makanan yang kurang steril.
Dari praktikum ini juga dapat kita ketahui bahwa ternyata kecepatan serta
kerapatan mikroorganisme dalam bereproduksi sehingga mampu membentuk koloni
yang banyak dalam waktu yang amat relatif singkat. Kandungan protein maupun
kandungan lainnya menjadi rumah bagi mikroba patogen sehingga mampu merusak
bahkan membusukkan media serta makanan yang terdapat dalam suatu wadah.
Semoga artikel ini bermanfaat. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://most-unique-things.blogspot.com/2012/10/laporan-tetap-praktikum-mikrobiologi_8092.html. Terima kasih telah membaca artikel ini.
0 comments:
Post a Comment